POTENSI OBJEK WISATA DI
KECAMATAN TANJUNG EMAS
1 Ustano Rajo Alam
Objek wisata Ustano Rajo Alam terletak di Nagari Pagaruyung Jorong Gudam.
Jenis objek ini merupakan wisata sejarah dengan luas ± 163,9 M² yang berjarak 4 Km
dari Kota Batusangkar dengan status tanah/ kepemilikan lahan adalah milik kaum.
Ustano Rajo Alam merupakan kompleks makam raja-raja Pagaruyung yang terletak
100 m di sebelah selatan kompleks Prasasti Adityawarman. Kompleks makam ini
terdiri dari 13 buah makam dengan ukuran
yang bervariasi, yaitu panjang antara 210 – 400 cm, lebar antara 115 – 280 cm,
dan tinggi antara 35 – 45 cm. Orientasi
makam mengarah utara – selatan yang merupakan cirri makam islam. Jirat
makam-makam tersebut disusun dari batu kali yang direkat dengan semen. Di
sebelah kanan (selatan) kompleks makam terdapat gelanggang medan nan bapaneh yang dahulu merupakan
tempat musyawarah para ketua suku, tempat penobatan raja dan adu ketangkasan.
Di sudut kiri depan terdapat “ Batu kasur atau Batu uji”. Konon di “Batu Kasur”
inilah para calon raja di uji sebelum dinobatkan menjadi raja di masa kerajaan Pagaruyung Minangkabau.
Istano Basa Pagaruyung
Istano Basa Pagaruyung terletak di Nagari
Pagaruyung Jorong Balai Janggo dengan luas ± 163,9 M yang berjarak 5,5 Km dari
Kota Batusangkar. Istano Basa Pagaruyung ini termasuk jenis objek wisata
sejarah dengan status tanah/kepemilikan adalah hibah dari nagari kepada
Pemerintah Propinsi Sumatera Barat. Objek wisata ini merupakan objek wisata
primadona di Kabupaten Tanah Datar.
Bangunan Istano Basa Pagaruyung sekarang merupakan duplikat dari 72 buah tonggak dan 3 lantai serta dilengkapi
dengan surau, tabuah dan rangkiang serta komplek bangunan utama yang di sebut
Komplek A. Istana Basa Pagaruyung dilengkapi dengan bermacam ukiran. Tiap-tiap
bentuk dan warna ukiran yang ada pada bangunan Istano Basa Pagaruyung mempunyai
filsafah sejarah dan budaya Kerajaan Minangkabau.
Ustano Rajo Saruarso
Objek wisata ini terletak di Nagari Saruaso
dengan luas 18,7 x 17, 4 M dan berjarak 6 Km dari Kota Batusangkar dengan
status tanah/kepemilikan adalah milik kaum. Jenis objek yaitu wisata sejarah yang mengandung nilai objek sejarah.
Ustano Rajo Suraso ini merupakan makam raja-raja di Saruaso. Keistimewaan dari
makam-makam yang ada di kompleks ini adaalah nisannya yang bebentuk
menhir-menhir berukuran relative tinggi. Sekeliling kompleks makam dipagar
dengan tembok pasangan batu kali dengan dengan ukuran tinggi 1 m dan tebal 70
cm .
Makam Indomo
Makam Indomo merupakan jenis wisata sejarah
yang terletak di Nagari Saruaso dengan luas objek ± 1.400 M² yang status tanah/kepemilikan
yaitu milik kaum dan berjarak 6 Km dari Kota Batusangkar. Komplek makam ini
merupakan makam Indomo yang merupakan salah satu dari makam Basa Ampek Balai
dan keluarga dekatnya. Dalam kompleks makan ini terdapat 20 buah makam dengan
nisan berbentuk menhir. Kompleks makam dipagar dengan tembok keliling dari
susunan batu kali berukuran tinggi 1,5 m dan tebal tembok 1 m
Prasasti Adityawarma
Prasasti Adityawarman merupakan tempat
dikumpulkannya prasasti-prasasti yang dikeluarkan Adityawarman yang ditemukan
di sekitar Bukit Gombak, Kecamatan Tanjung Emas. Lokasi Prasasti Adityawarman
yaitu di Jorong Gudang Nagari Pagaruyung dengan jarak tempuh 4 Km dari Kota
Batusangkar. Objek wisata ini termasuk
kedalam wiasata sejarah dan luas ± 133 M² dengan status
tanah/kepemilikan adalah milik kaum.
Kumpulan prasasti tersebut ditulis dengan
huruf Jawa Kuno dengan bahasa Sanskerta dan sedikit bahasa Melayu Kuno. Berdasarkan
informasi yang diperoleh, prasasti-prasasti tersebut di Gudam, Pagaruyung pada masa penjajahan
Belanda. Prasasti-prasasti yang ada di kompleks ini yaitu Prasasti Pagaruyung
I, II, III, IV, V, VI,VII dan VIII.
Makam Raja Ibadat
Makam Rajo Ibadat merupakan salah satu Rajo
Ibadat semasa kerajaan Pagaruyung . Makam Rajo Ibadat ini berlokasi di Kampung
Tangah, Nagari Pagaruyung dengan jarak tempuh 4 Km dari Kota Batusangkar. Objek wisata ini termasuk kedalam wista
sejarah, dengan luas objek 22 x 18 M dan status tanah/kepemilikan adalah milik
kaum. Selain makam Rajo Ibadat di dalam kompleks makam ini terdapat makam-makam
keluarga dekat rajo Ibadat. Makam Rajo Ibadat, Jiratnya hanya berupa susunan
batu kali (andesit) dan nisannya berupa nisan menhir polos.
Megalit Talago Gunung
Objek wisata ini terletak di Talago Gunung
Nagari Saruaso dengan luas ± 197,8 M² dan jarak tempuh 7 Km dari Kota
Batusangkar. Jenis objek wisata ini
termasuk kedalam wisata sejarah dengan status tanah/ kepemilikan yaitu milik kaum.
Megalit Talago Gunung merupakan makam kuno dengan nisan-nisan menhir. Nisan
menhirnya berukuran antara 1 - 2 M. Dari menhir-menhir yang ada sebagian
berhias dengan berbentuk segitiga.
Prasasti Pompongan
Objek wisata ini berlokasi di Jorong Balai Janggo,
Nagari Pagruyung dengan luas ± 50 M².
Prasasti Pompongan ini termasuk
dalam objek lam wisata sejarah dengan status tanah/kepemilikan adalah milik
kaum. Prasasti Pompongan ini terletak di tengah-tengah sawah. Sebelum dilakukan
penanganan, prasasti ini sebagian besar terbenam dalam air. Untuk kelestarian
lebih lanjut, maka prasasti tersebut
diangkat (dinaikkan) dan dibuatkan cungkup perlindungan.
Istano Silinduang Bulan
Istano Silinduang Bulan merupakan pengganti
dari Istano Rajo Alam Minangkabau yang terbakar tahun 1960. Istano ini dibangun
kembali oleh pewaris Rajo Pagaruyung sekitar tahun 1982. Istano Silinduang
Bulan ini terletak di Jorong Balai Janggo, Nagari Pagaruyung. Status
tanah/kepemilikan adalah milik kaum dengan jenis objek wisata yaitu wisata sejarah. Silinduang Bulan
berarti pengayoman dalam bahasa Minangkabau merupakan kiasan (bahasa kias).
Istano ini cukup banyak dikunjungi wisatawan.
Bukik
Batu Patah
Objek
wisata alam Bukik Batu Patah terletak di Jorong Balai Janggo, Nagari Pagaruyung dengan status tanah/kepemilikan
adalah milik kaum. Bukik Batu Patah adalah tempat bersemayamnya Raja Bungo Setangkai.
Konon kabarnya dia memerintah dengan keras ,
akhirnya timbullah berbagai hal dalam Kerajaan Bungo Setangkai, sehingga dia
dianjurkan untuk pindah oleh Dt. Bandaro Putiah ke Bukik Batu Patah dan dari
sanalah dia mengendalikan Kerajaan Bungo Setangkai sedangkan Bandaro Putiah
tetap di Sungai Tarab. Banyak sekali peninggalan bersejarah dari Raja Nun Alam
sebagai Raja Pagaruyung pertama yaitu : bekas tapak rumah hulublang, goa tempat
Nun Alam bersemayam dan sumur tiga luhak yang mana banyak dikunjungi oleh
wisatawan pada hari minggu dan hari libur.
11. Menhir
Tambun Tulang
Menhir ini
terletak diatas bukit di Jorong Kampuang Tangah, Nagari Pagaruyung. Objek
wisata ini termasuk dalam wisata sejarah
dengan status kepemilikan adalah milik kaum. M menhir pada lokasi ini
berfungsi sebagi nisan kubur. Lokasi ini sekarang dipakai oleh masyarakat umum
sebagai lokasi pekuburan baru dan lading. Menhir ini tidak hanya tersebar pada
lokasi ini tetapi juga tersebar dihalaman rumah penduduk. Pada lokasi ini
terdapat 2 tipe menhir ; (1) berupa hulu keris untuk wanita, dan (2) menhir
yang bulat dan pada bagian atasnya
memakai seperti kupiah kepala adat untuk
laki-laki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar