Senin, 21 September 2020

Aneka Pakaian Adat Batipuh

Pakaian Khas Perempuan Batipuah "PAKAIAN TINGKULUAK BARANTAI"

Pakaian ini terdiri atas :
a. Tingkuluak Barantai
b. Baju Kuruang Beludru berwarna merah, biru, atau lembayung yang ditaburi dengan perak dan diberi "minsia" atau jahitan tepi/pinggir dengan benang emas
c. Salempang/Selendang
d. Kodek/Kain Sarung
e. Aksesoris : kaluang kudo, kaluang pinyaram, galang gadang, galang rago-rago "galang sawek"

Pakaian Tingkuluak Barantai dipakai untuk :
1. Mairingi anak daro
2. Anak daro manjalang rumah mintuo yg kaduo (maantaan labo setelah manampuah)
3. Untuk minantu yang sedang hamil pai makan gudie kundue ka rumah mintuo

Jumat, 01 Mei 2020

Surau Lubuak Bauak, Saksi Kisah Buya Hamka yang tak Sampai Dengan Rasidah


Prokabar – Mesjid Lubuk Bauak atau masyarakat setempat menyebutnya dengan “Surau Lubuk Bauak” terletak di daerah Nagari Lubuk Bauak abatipuh Baruh, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Surau ini pertama kali dibangun pada tahun 1896 dan rampung pada tahun 1901.


Walaupun letaknya berada di pinggir jalan raya Padang Panjang menuju Danau Singkarak dan Solok, namun pada kenyataanya hanya sedikit orang saja yang mengetahui sejarah dan apa yang tersimpan dibalik surau tersebut.

Sabtu, 25 April 2020

BENTENG ”VAN DER CAPELLEN” YANG TERLUPAKAN

Oleh : YHOHANNES NEOLDY, ST
Kabupaten Tanah Datar yang dikenal sebagai “Luhak Nan Tuo” merupakan salah satu wilayah yang terletak di tengah-tengah Propinsi Sumatera Barat dengan ibukota Batusangkar. Secara geografis wilayah Kabupaten Tanah Datar berada pada posisi 00° 17 “ LS - 00° 39 “ LS dan 100° 19’ BT 100° 51 BT, dengan luas wilayah 1.336 Km² atau 133.600 Ha dan terdiri dari 14 Kecamatan, 75 Nagari, serta 395 Jorong. Posisi Kabupaten Tanah Datar terletak diantara 3 buah gunung, yaitu Gunung Merapi, Gunung Singgalang dan Gunung Sago serta secara administrasi wilayahnya berbatasan dengan :


Ø Sebelah Utara Kab. Agam, Limo Puluh Koto


Ø Sebelah Selatan, Kab. Solok dan Kota Sawahlunto


Ø Sebelah Timur, Kab. Sijunjung


Ø Sebelah Barat, Kab. Pariaman dan Kota Padang Panjang Luasnya 133600 Ha / 1336 Km.

Sabtu, 07 Desember 2019

OBJEK WISATA DI KECAMATAN PARIANGAN



POTENSI OBJEK WISATA DI KECAMATAN PARIANGAN

                                                       
  Kuburan Panjang Dt. Tantejo Gerhano


Objek Wisaa ini terletak dilokasi Nagari pariangan. Yang  merupakan  objek wisata sejarah  dengan luas objek ± 629 m (dengan ukuran kuburan 25,5 x 7 m) dengan status tanah Milik Nagari.
Kuburan ini merupakan makam datuk  Tantejo Gerhano yang merupakan tokoh arsitek pembuatan balirung sari tabek . ukuran kuburannya sangat panjang yaitu 25,5 m dan lebar 7 m, sehingga terkenal dengan  nama “kubur panjang”. Nisanya hanya berupa batu kali tanpa pengerjaan. Pada ujung sisi timur lokasi situs makam ini terdapat bekas-bekas batu sandar sebanyak 8 buah. Hal ini menunjukan  bahwa stus tersebut  dahulu juga berfungsi  sebagai medan nan bapaneh.

OBJEK WISATA DI KECAMATAN V KAUM


POTENSI OBJEK WISATA DI KECAMATAN  V KAUM


   Mesjid Raya Lima Kaum

Objek wisata ini berada di Jorong Balai labuah Bawah Nagari Lima Kaum denga luas objek 25 x 25 m, dengan staus tanah dan pemilikan Nagari. Masjid ini termasuk masjid  tertua di kabupaten Tanah Datar . bentuk denanhnya bujur sangkar. Lantainya  berupa panggung dari kayu. Dindingnya suah diganti dnegan kaca nako, bagian yang masih benar-benar asli adalah tiang-tiang utamanya sebanyak 25 buah yang melambngkan jumlah ninik mamak dan penghulu.  Sedangkan tiang  gantung (Tiang atasnya berjumlah 15 melambangkan banyaknya imam dan Khatib . atapnya susun (tumpang) lima. Pada bagian atas atap kelima terdapat bagian puncak menara . untuk naik sampai ke bagian ini terdapat tangga naik sampai kebagian ini terdapat tangga naik doi bagian tengah pada lantai dasar. Bagian puncak   masjid ini atapnya berbentuk kerucut yang pada bagian atasnya  terdapat hiasan berbentuk catra seperti pada stupa candi.

OBJEK WISATA DI KECAMATAN TANJUNG EMAS



POTENSI OBJEK WISATA DI KECAMATAN TANJUNG EMAS


Ustano Rajo Alam
Objek wisata Ustano Rajo Alam terletak  di Nagari Pagaruyung  Jorong Gudam.  Jenis objek ini  merupakan  wisata sejarah  dengan luas ± 163,9 M² yang berjarak 4 Km dari Kota Batusangkar dengan status tanah/ kepemilikan lahan adalah milik kaum. Ustano Rajo Alam merupakan kompleks makam raja-raja Pagaruyung yang terletak 100 m di sebelah selatan kompleks Prasasti Adityawarman. Kompleks makam ini terdiri dari  13 buah makam dengan ukuran yang bervariasi, yaitu panjang antara 210 – 400 cm, lebar antara 115 – 280 cm, dan tinggi antara 35 – 45 cm.  Orientasi makam mengarah utara – selatan yang merupakan cirri makam islam. Jirat makam-makam tersebut disusun dari batu kali yang direkat dengan semen. Di sebelah kanan (selatan) kompleks makam terdapat gelanggang  medan nan bapaneh yang dahulu merupakan tempat musyawarah para ketua suku, tempat penobatan raja dan adu ketangkasan. Di sudut kiri depan terdapat “ Batu kasur atau Batu uji”. Konon di “Batu Kasur” inilah para calon raja di uji sebelum dinobatkan menjadi raja di  masa kerajaan Pagaruyung Minangkabau.

OBJEK WISATA DI KECAMATAN TANJUNG BARU


POTENSI OBJEK WISATA DI KECAMATAN TANJUNG BARU

1.    Panorama Puncak Alai
Panorama Puncak Alai adalah objek wisata Panorama alam yang terletak di Nagari Tanjung Alam dengan jarak tempuh dari Kota Batusangkar yaitu 23 km. Panorama alam ini indah dan sejuk yang terletak di perbatasan antara Tanah Datar dengan Kabupaten Agam. Dari panorama ini kita menikmati keindahan alam yang menghijau di sekelilingnya serta akan terlihat Jam Gadang di Bukittinggi. Menurut ceritanya disini dahulu adalah gelanggang pacuan kuda serta gelanggang permainan. Pengunjung ke objek wisata ini cukup ramai terutama hari-hari libur dan kawasan ini cukup berpotensi untuk dikembangkan