POTENSI OBJEK WISATA DI
KECAMATAN TANJUNG BARU
1.
Panorama
Puncak Alai
Panorama Puncak Alai adalah objek wisata
Panorama alam yang terletak di Nagari Tanjung Alam dengan jarak tempuh dari
Kota Batusangkar yaitu 23 km. Panorama alam ini indah dan sejuk yang terletak
di perbatasan antara Tanah Datar dengan Kabupaten Agam. Dari panorama ini kita
menikmati keindahan alam yang menghijau di sekelilingnya serta akan terlihat
Jam Gadang di Bukittinggi. Menurut ceritanya disini dahulu adalah gelanggang
pacuan kuda serta gelanggang permainan. Pengunjung ke objek wisata ini cukup
ramai terutama hari-hari libur dan kawasan ini cukup berpotensi untuk
dikembangkan
2.
Medan
Nan Bapaneh Koto Laweh
Objek wisata Medan Nan Bapaneh Koto
Laweh termasuk dalam objek wisata sejarah yang terletak di Nagari Koto Laweh
dengan jarak tempuh 20 km dari Kota Batusangkar. Medan Nan Bapaneh Koto Laweh
ini masih sedikit menyisakan sandaran batu yang mengelilingi lahan berukuran 20
x 40 meter. Berdasarkan fungsinya medan bapaneh ini dahulu merupakan tempat
sidang untuk mengambil keputusan kepala adat pada masa Minangkabau kuno.
3.
Menhir
Gunung
Menhir Gunung yaitu objek wisata sejarah
yang terletak di Nagari Gunung. Objek wisata ini berupa medan bapaneh yang
ditengahnya terdapat sebuah makam kuno, tetapi tidak diketahui siapa yang
dimakamkan di sini. Makam ini memiliki ukuran panjang 2 m dan lebar 1 m pada
bagian tengahnya dan nisannya berbentuk menhir tanpa pengerjaan, berukuran
tinggi 1,2 m. Orientasi makam mengarah Utara-Selatan.
4.
Masjid
Tuo Barulak
Objek wisata Mesjid Tuo Barulak ini
berusia sekitar 25 tahun Maulana Syech Muhammad Taher sekembalai dari tanah
suci Mekah, membangun masjid pertama yang bernama Mesjid Ikua Bancah di daerah
Koto Nan Tuo dimana pada saat itu masyarakat masih sedikit . Masjid Tuo Barulak
ini terletak di Nagari Barulak dan termasuk dalam wisata sejarah. Sekitar tahun
1610 masyarakat dan murid perguruannya berkembang dengan pesat, maka lahirlah
ide untuk membangun mesjid yang lebih besar. Sekitar tahun 1626 sepakatlah
murid beliau membawa Tonggak Tuo Masjid dari Balai Panjang 50 Kota melalui
daerah Tungka dengan cara menariknya secara bersama-sama. Konon menurut cerita
yang turun menurun, karena sudah larut sehingga beliau memutuskan mendirikan mesjid
di daerah Pincuran Randah dan sampai sekarang masjid tersbut masih ada dan
bernama “Mesjid Taqwa Barulak”.
5.
Makam
Syech Muhammad Taher
Syech
Muhammad Taher semasa hidup berprofesi sebagai seorang guru yang
memiliki nama kecil Muhammad Taher dengan gelar Maulana berasal dari Nagari
Barulak Kecamatan Tanjung Baru. Makam Syech Muhammad Taher ini terletak di
Nagari Barulak yang dapat ditempuh dengan jarak 24 km dari Kota Batusangkar , dan status
tanah/kepemilikan nya adalah milik kaum. Beliau adalah tokoh yang menyiarkan
agama islam di daerah ini dan beliau terkenal melalui Tarekat Nasabandiah.
Sampai sekarang tarekat tersebut berkembang sampai ke bebrapa daerah diluar
Sumatera Barat.Syech Muhammad Taher berpulang ke rahmatullah pada tahun 1676 pada usia ke 100 tahun
6.
Makam
Syech Abdul Manan
Abdul
Manan adalah nama asli dari Syech Abdul Manan yang lahir tahun 1870 di
Tanjung Alam, yang sekarang dikenal dengan Kecamatan Tanjung Baru dengan jarak
tempuh ke lokasi ini 23 km dari Kota Batusangkar . Makam Syech Muhammad Taher
ini berlokasi di Nagari Tanjung Alam, dengan status tanah/kepemilikan adalah
milik kaum. Objek wisata ini termasuk
dalam wisata sejarah. Perguruan Syech Abdul Manan didirikan di Pincuran Talang Tanjung
Alam. Murid-murid beliau banyak berasal dari daerah Palembang, Bengkulu, Jambi,
Teluk Kuantan dan daerah Riau lainnya. Syech Abdul Manan dimakamkan
berdampingan dengan makam orang tuanya Syech Abdul Majid di belakang
surau/perguruan Syech Abdul Manan yang sekarang menjadi TPA/TPSA Pincuran
Talang Panjang Alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar