Sabtu, 07 Desember 2019

OBJEK WISATA DI KECAMATAN TANJUNG EMAS



POTENSI OBJEK WISATA DI KECAMATAN TANJUNG EMAS


Ustano Rajo Alam
Objek wisata Ustano Rajo Alam terletak  di Nagari Pagaruyung  Jorong Gudam.  Jenis objek ini  merupakan  wisata sejarah  dengan luas ± 163,9 M² yang berjarak 4 Km dari Kota Batusangkar dengan status tanah/ kepemilikan lahan adalah milik kaum. Ustano Rajo Alam merupakan kompleks makam raja-raja Pagaruyung yang terletak 100 m di sebelah selatan kompleks Prasasti Adityawarman. Kompleks makam ini terdiri dari  13 buah makam dengan ukuran yang bervariasi, yaitu panjang antara 210 – 400 cm, lebar antara 115 – 280 cm, dan tinggi antara 35 – 45 cm.  Orientasi makam mengarah utara – selatan yang merupakan cirri makam islam. Jirat makam-makam tersebut disusun dari batu kali yang direkat dengan semen. Di sebelah kanan (selatan) kompleks makam terdapat gelanggang  medan nan bapaneh yang dahulu merupakan tempat musyawarah para ketua suku, tempat penobatan raja dan adu ketangkasan. Di sudut kiri depan terdapat “ Batu kasur atau Batu uji”. Konon di “Batu Kasur” inilah para calon raja di uji sebelum dinobatkan menjadi raja di  masa kerajaan Pagaruyung Minangkabau.


   Istano Basa Pagaruyung
Istano Basa Pagaruyung terletak di Nagari Pagaruyung Jorong Balai Janggo dengan luas ± 163,9 M yang berjarak 5,5 Km dari Kota Batusangkar. Istano Basa Pagaruyung ini termasuk jenis objek wisata sejarah dengan status tanah/kepemilikan adalah hibah dari nagari kepada Pemerintah Propinsi Sumatera Barat. Objek wisata ini merupakan objek wisata primadona di Kabupaten Tanah Datar.    Bangunan Istano Basa Pagaruyung sekarang merupakan duplikat dari  72 buah tonggak dan 3 lantai serta dilengkapi dengan surau, tabuah dan rangkiang serta komplek bangunan utama yang di sebut Komplek A. Istana Basa Pagaruyung dilengkapi dengan bermacam ukiran. Tiap-tiap bentuk dan warna ukiran yang ada pada bangunan Istano Basa Pagaruyung mempunyai filsafah sejarah dan budaya Kerajaan Minangkabau.

  Ustano Rajo Saruarso
Objek wisata ini terletak di Nagari Saruaso dengan luas 18,7 x 17, 4 M dan berjarak 6 Km dari Kota Batusangkar dengan status tanah/kepemilikan adalah milik kaum. Jenis objek yaitu wisata  sejarah yang mengandung nilai objek sejarah. Ustano Rajo Suraso ini merupakan makam raja-raja di Saruaso. Keistimewaan dari makam-makam yang ada di kompleks ini adaalah nisannya yang bebentuk menhir-menhir berukuran relative tinggi. Sekeliling kompleks makam dipagar dengan tembok pasangan batu kali dengan dengan ukuran tinggi 1 m dan tebal 70 cm .
                                                                  
   Makam Indomo
Makam Indomo merupakan jenis wisata sejarah yang terletak di Nagari Saruaso dengan luas objek   ± 1.400 M² yang status tanah/kepemilikan yaitu milik kaum dan berjarak 6 Km dari Kota Batusangkar. Komplek makam ini merupakan makam Indomo yang merupakan salah satu dari makam Basa Ampek Balai dan keluarga dekatnya. Dalam kompleks makan ini terdapat 20 buah makam dengan nisan berbentuk menhir. Kompleks makam dipagar dengan tembok keliling dari susunan batu kali berukuran tinggi 1,5 m dan tebal tembok 1 m

  Prasasti Adityawarma
Prasasti Adityawarman merupakan tempat dikumpulkannya prasasti-prasasti yang dikeluarkan Adityawarman yang ditemukan di sekitar Bukit Gombak, Kecamatan Tanjung Emas. Lokasi Prasasti Adityawarman yaitu di Jorong Gudang Nagari Pagaruyung dengan jarak tempuh 4 Km dari Kota Batusangkar. Objek wisata ini termasuk  kedalam wiasata sejarah dan luas ± 133 M² dengan status tanah/kepemilikan adalah milik kaum.
Kumpulan prasasti tersebut ditulis dengan huruf Jawa Kuno dengan bahasa Sanskerta dan sedikit bahasa Melayu Kuno. Berdasarkan informasi yang diperoleh, prasasti-prasasti tersebut  di Gudam, Pagaruyung pada masa penjajahan Belanda. Prasasti-prasasti yang ada di kompleks ini yaitu Prasasti Pagaruyung I, II, III, IV, V, VI,VII dan VIII.  

  Makam Raja Ibadat
      Makam Rajo Ibadat merupakan salah satu Rajo Ibadat semasa kerajaan Pagaruyung . Makam Rajo Ibadat ini berlokasi di Kampung Tangah, Nagari Pagaruyung dengan jarak tempuh 4 Km dari Kota Batusangkar.  Objek wisata ini termasuk kedalam wista sejarah, dengan luas objek 22 x 18 M dan status tanah/kepemilikan adalah milik kaum. Selain makam Rajo Ibadat di dalam kompleks makam ini terdapat makam-makam keluarga dekat rajo Ibadat. Makam Rajo Ibadat, Jiratnya hanya berupa susunan batu kali (andesit) dan nisannya berupa nisan menhir polos.

   Megalit Talago Gunung
Objek wisata ini terletak di Talago Gunung Nagari Saruaso dengan luas ± 197,8 M² dan jarak tempuh 7 Km dari Kota Batusangkar.  Jenis objek wisata ini termasuk kedalam wisata sejarah dengan status tanah/ kepemilikan yaitu milik kaum. Megalit Talago Gunung merupakan makam kuno dengan nisan-nisan menhir. Nisan menhirnya berukuran antara 1 - 2 M. Dari menhir-menhir yang ada sebagian berhias dengan berbentuk segitiga.

  Prasasti Pompongan
Objek  wisata ini berlokasi di Jorong Balai Janggo, Nagari Pagruyung dengan luas ± 50 M².  Prasasti Pompongan  ini termasuk dalam objek lam wisata sejarah dengan status tanah/kepemilikan adalah milik kaum. Prasasti Pompongan ini terletak di tengah-tengah sawah. Sebelum dilakukan penanganan, prasasti ini sebagian besar terbenam dalam air. Untuk kelestarian lebih  lanjut, maka prasasti tersebut diangkat (dinaikkan) dan dibuatkan cungkup perlindungan.

  Istano Silinduang Bulan
   Istano Silinduang Bulan merupakan pengganti dari Istano Rajo Alam Minangkabau yang    terbakar tahun 1960. Istano ini dibangun kembali oleh pewaris Rajo Pagaruyung sekitar tahun 1982. Istano Silinduang Bulan ini terletak di Jorong Balai Janggo, Nagari Pagaruyung. Status tanah/kepemilikan adalah milik kaum dengan jenis objek  wisata yaitu wisata sejarah. Silinduang Bulan berarti pengayoman dalam bahasa Minangkabau merupakan kiasan (bahasa kias). Istano ini cukup banyak dikunjungi wisatawan.

   Bukik Batu Patah
     Objek wisata alam Bukik Batu Patah terletak di Jorong Balai Janggo, Nagari                          Pagaruyung dengan status tanah/kepemilikan adalah milik kaum. Bukik  Batu Patah             adalah tempat bersemayamnya Raja Bungo Setangkai.
      Konon kabarnya dia memerintah dengan keras , akhirnya timbullah berbagai hal dalam Kerajaan Bungo Setangkai, sehingga dia dianjurkan untuk pindah oleh Dt. Bandaro Putiah ke Bukik Batu Patah dan dari sanalah dia mengendalikan Kerajaan Bungo Setangkai sedangkan Bandaro Putiah tetap di Sungai Tarab. Banyak sekali peninggalan bersejarah dari Raja Nun Alam sebagai Raja Pagaruyung pertama yaitu : bekas tapak rumah hulublang, goa tempat Nun Alam bersemayam dan sumur tiga luhak yang mana banyak dikunjungi oleh wisatawan pada hari minggu dan hari libur.

11. Menhir Tambun Tulang
Menhir  ini terletak diatas bukit di Jorong Kampuang Tangah, Nagari Pagaruyung. Objek wisata ini termasuk dalam wisata sejarah  dengan status kepemilikan adalah milik kaum. M menhir pada lokasi ini berfungsi sebagi nisan kubur. Lokasi ini sekarang dipakai oleh masyarakat umum sebagai lokasi pekuburan baru dan lading. Menhir ini tidak hanya tersebar pada lokasi ini tetapi juga tersebar dihalaman rumah penduduk. Pada lokasi ini terdapat 2 tipe menhir ; (1) berupa hulu keris untuk wanita, dan (2) menhir yang bulat  dan pada bagian atasnya memakai  seperti kupiah kepala adat untuk laki-laki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar