Sabtu, 07 Desember 2019

OBJEK WISATA DI KECAMATAN SUNGAI TARAB


POTENSI OBJEK WISATA DI KECAMATAN SUNGAI TARAB
1.    Mesjid Rao-Rao
Masjid  Rao-Rao  ini terletak di jalan poros antara Batusangkar dan Bukittinggi yang termasuk kedalam wisata sejarah. Mesjid ini dibangun pada tahun 1901 di Nagari Rao-Rao dan mulai dipakai pada tahun 1918 yang dibangun oleh swadaya masyarakat desa Rao-Rao. 

Luas mesjid Rao-Rao ini yaitu 20 x 20  (luas bangunan)16 x 16). Arsitektur mesjid mengikuti gaya colonial kerana dibangun pada masa pemerintahan Belanda. Keseluruh susunan yang ada pada masjid ini mulai dari atap mesjid
berupa atap tumpang, menara mesjid (gonjong) bersusun empat dan berjumlah  4  yang melambangkan 4  suku yaitu Suku Caniago, Bendang Mandailing, Koto Piliang dan Petapang Koto Ampek, begitu juga dengan pintu masuk mesjid yang berjumlah 4. Pada bagian depan mesjid yaitu pada bagian tangga kiri dan kanan terdapat dua buah kolam yang berfungsi sebagi tempat mencuci kaki sebelum memasuki mesjid.


2.    Kincir Padi Tradisional
Objek  wisata Kincir Padi Tradisional terletak di Nagari Rao-Rao dan termasuk  ke dalam wisata budaya. Kincir Padi Tradisional ini merupakan milik kaum Dt. Rajo penghulu dan satu-satunya kincir air yang masih aktif digunakan masyarakat untuk kegiatan menumbuk kopi. Kincir ini cukup ramai dikunjungi terutama wistawan Mancanegara guna melihat dari dekat kerja dari alat tumbuk padi dan kopi tradisional ini. 
3.    Kurimbang Batu Alang
Kurimbang Batu Alang merupakan sebuah gelanggang tempat diselenggarakannya perunjukan keramaian oleh anak Nagari pada masa Dt. Katumanggungan. Lokasi objek wisata alam Kurimbang Batu Alang ini yaitu di Nagari Sungai Tarab. Adapaun permainan anak nagari yang ditampilkan pada waktu itu anatara lain menyambung ayam, barambuang dan lain-lain.

4.    Makam Tuan Titah
Kompleks makam ini merupakan kompleks makam Datuk Bandaro (Tuan Titah) yang merupakan satu dari Basa Ampek Balai semasa Kerajaan Pagaruyung. Makam Tuan Titah ini memiliki luas   ± 2023  M², termasuk dalam jenis objek wisata sejarah, dan status tanah sebagai tanah kaum. Dari sejumlah makam yang ada terdapat makam-makam dengan nisan yang khas, antara lain berbentuk gada, bentuk nisan “antefik” dan nisan menhir dengan bertuliskan huruf Arab. 


5.    Mesjid Sa’adah
    Masjid Sa’adah di bangun pada tahun 1910 dan mulai di pakai pada tahun1917. Letak masjid ini di Nagari Gurun dengan luas 50 x 50 m (ukuran mesjid 15 x 15 m). Masjid ini dibangun oleh Dt. Intan yaitu salah seorang yang cukup kaya di Nagari Gurun.
Masjid Sa’adah ini memiliki bentuk bangunan yang hampir mirip dengan masjid Rao-Rao,  karena pekerja (tukang) yang dipakai dari mesjid Rao-Rao. Bangunan utama mesjid ini berdenah bujursangkar. Atap mesjid berupa atap tumpang bersusun lima yang melambangkan 5 suku yaitu suku Bendang, Koto Anti, Piliang, Koto, dan Patapa. Pada bagian dalam masjid terdapat 4 tiang yang menurut penjaga mesjid tiang tersebut tidak pakai besi sebagai penyangga tetapi menggunakan bambu sebagai penyangga.

6.    Balerong Bunta
Objek wisata Balerong Bunta terletak di Nagari Rao-Rao yang mengandung objek wisata sejarah dan berbau budaya. Di Balerong Bunta ini terdapat sebuah Rumah Adat yang sudah cukup tua dan mempunyai ruang sebanyak 9 ruang.  Objek wisata ini cukup ramai dikunjungi oleh wisatawan terutama wisatawan mancanegara dan kawasan ini terletak dipinggir jalan Raya Batusangkar – Bukittinggi
                
7.    Kolam Ikan Legendaris
Kolam ikan legendaries ini terletak disamping Mesjid Raya Sungai Tarab berada pada jalur wisata jalan Raya Batusangkar – Bukittinggi dan masuk kedalam Kanagarian Sungai Tarab. Kolam ikan legendaris termasuk ke dalam wisata alam yang status tanahnya adalah milik Nagari. Menurut cerita masyarakat, konon di kolam ikan ini terdapat 2 ekor ikan misteri yang beratnya ± 15 Kg, dan ikan ini keluar dari persembunyiannya 1 kali setahun setiap bulan purnama. Di kola mini banyak terdapat anak ikan misteri dan masyarakat setempat tidak mau mengganggu atau menangkapnya karena menurut kepercayaan masyarakat akan mendatangkan petaka.


8.    Rumah Gadang Panitahan
Rumah Gadang Panitahan terletak di Nagari Sungai Tarab, dan termasuk dalam wisata sejarah. Panitahan merupakan seorang basa Ampek Bali di Kerajaan Pagaruyung. Jarak tempuh ke lokasi Rumah Gadang Panitahan adalah 5 Km dari  Kota Batusangkar.

9.    Makam Ninik Janggut Hitam
Makam Ninik Janggut Hitam sebagai nenek moyang masyarakat Talang Tangah. Makam ini terletak di Nagari Talang Tangah dengan luas ± 4000 M² di atas tanah milik kaum.  Makam  ini berada di tengah-tengah medan bapaneh. Sisa-sisa batu sandarnya masih terdapat 11 buah yang terdapat pada timur (7 buah) dan sisi utara dan selatan masing-masing 2 buah. Makam ini sampai sekarang masih digunakan untuk tempat ziarah dan mendoa. 


10. Rumah Adat Tiang Panjang
Objek  wisata Rumah Adat tiang Panjang terletak di Nagari Rao-Rao  dengan luas 30 m x 9 m danberada di atas tanah milik kaum. Rumah Gadang ini merupakan rumah dari Dt. Rajo Nan Pahit, beliau seorang pendiri Nagari Rao-Rao. Rumah ini sekarang masih dihuni oleh keturunan Dt. Rajo Nan Pahit. Rumah yang merupakan rumah yang ketiga, karena rumah yang pertama di bakar oleh Belanda. Rumah ini di sebut rumah tiang panjang karena tiangnya panjang-panjang, Bangunan ini mempunyai bilik (kamar) sebanyak 11 buah, 2 pintu masuk dan 7 buah jendela. Atap bangunan ini terbuat dari seng dengan 4 gonjong dan 12 buah ting bangunan yang terletak di tengah-tengah bangunan utama yang saling berhadapan. Kondisi bangunan ini sudah mulai rusak, miring, dan dinding serta tiangnya sudah lapuk dimakan rayap
 
11. Medan Bapaneh Setangkai
Medan Bapaneh Setangkai terletak di Nagari Talang Tangah, dengan luas 23 m x 10 m yang merupakan wisata sejarah. Objek wisata ini dahulu berfungsi sebagai tempat musyawarah adat. Pada ujung sisi sebelah barat terdapat undak-undak sebanyak 5 undak. Sampai sekarang medan bapaneh ini masih berfungsi sebagai tempat untuk mandi baliamu, yaitu upacara menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan. Selain itu juga berfungsi sebagai tempat pertemuan para ketua suku dan tokoh adat untuk membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat.
 
12. Makam Syech Abdurrahman
Syech Abdurrahman adalah seorang tokoh agama (pengembang agama islam) dan seorang guru silat yang termasyur. Makam Syech Abdurrahman ini terletak di Kanagarian Kumango dan luas 6 x 6 m serta termasuk dalam wisata sejarah. Di samping makam tersebut terdapat sebuah surau Syech Abdurrahman seluas 15 m x 15 m. Sedangkan surau tersebut tidak dapat digunakan lagi karena kondisinya sudah rusak berat. Objek wisata ini banyak dikunjungi oleh wisatawan domestic untuk melakukan ziarah.




13. Batu Tujuh Tapak
     Objek  wisata Batu Tujuh Tapak terletak di Nagari Sungai Tarab, dengan luas 5m x 5m .Batu Tujuh Tapak pada zaman Kerajaan Bungo Setangkai, batu ini digunakan untuk mengintai oleh 4 orang utusan, dimana satu
diantara utusan tersebut tidak dapat menempatkan kedua kakinya pada Batu Tujuh Tapak melainkan hanya sebelah kaki. Batu Tujuh Tapak tidak dapat dikembangkan karena berada di lokasi samping rumah penduduk yang sempit, tetapi ini dianggap sebagai objek yang mempunyai nilai sejarah
 
14. Batu Baliang
Objek wisata alam Batu Baliang (berlubang) berada di di Kanagarian Sunngai Tarab dengan status tanah adalah tanah kaum. Batu Baliang (berlubang angat mirip sekali dengan Batu Batikam yang terdapat di Lima Kaum, karena sejarah Batu Baliang sejalan dengan sejarah Batu Batikam. Dimana peristiwa ini diawali dengan pertikaian dua saudara dalam masalah pembagian wialayah Koto Piliang. Akhir dari pertikaian tersebut masing-masing kubu memperlihatkan kesaktiannya dalam merumuskan perdamaian , dimana Dt. Parpatiah Nan Sabatang memperlihatkan kesaktiannya melalui keris dan Dt. Katumanggungan memperlihatkan kesaktiannya melalui tongkatnya dan menghentakkannya pada sebuah batu sampai tembus yang dinamakan “ Batu Baliang “.

15. Batu Balipai
Batu Balipai merupakan gelanggang yang berfungsi sebagai tempat menerima tamu Puti Lenggoni. Lokasi objek wisata Batu Balipai ini terletak di Nagari Sungai Tarab dan status tanah milik Nagari. Biasanya disini ditampilkan berbagai macam permainan Anak Nagari Balipai, Piliang Laweh.

16. Pamandian Alam Bulakan
Objek wisata alam Pemandian Alam Bulakan  terletak berdampingan dengan kolam ikan legendaries di Nagari Sungai Tarab. Kola mini sangat ramai dikunjungi terutama wisata remaja saat memasuki bulan suci Ramadhan yang disebut balimau. Ditempat ini juga banyak terdapat ikan yang sangat  jinak namun masyarakat  setempat tidak mau menangkap karena diyakini hal ini akan membawa malapetaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar