Sabtu, 07 Desember 2019

Objek Wisata di Kecamatan Batipuh



Potensi Objek Wisata di Kecamatan Batipuh

Goa Gunung Bungsu
Goa Gunung Bungsu ini berada  di Nagari Pitalah , yang merupakan objek wisata  sejarah  dengan status kepemilikan  Nagari.  Gunung bungsu  mempunyai sebuah  goa, menurut  ceritanya. Goa ini merupakan  peninggalan sejarah berupa batu yang menyeruoai  manusia. Binatang dan peralatan  dapur seperti periuk dan bermacam-macam peralatan  dapur lainnya  yang sudah menjadi  batu . Konon legendanya bahwa terjadi aibat sumpah  seorang ibu  terhadap anaknya  yang durhaka. Menurut kepercayaan  masyarakat disekitar Gunung Bungsu  sampai sekarang, jika salah satu batu dari Gunung Bungsu bertanda   ada yang akan meninggal dan batu yang jatuh tersbeut dipakai untuk batu nisannya . Kawasan puncak Gunung Bungsu ini mempunyai daya tarik wisata yang cocok  dijadikan objek wisata  Panorama Alam.


2   Surau Lubuak Bauak
Objek Wisata ini,    berada  di Lubuk Bauk Batipuh  Baruh.  Luas Objek ini ± 264, 5 M (Luas Surau 13  x 10,7 M) Surau ini merupakan bangunan mesjid  kuno dengan bahan atapnya dari seng. Dinding-dindingnya polos tanpa hiasan (ukiran). Atapnya terdiri  dari empat susun  ketiga merupakan atap gonjong  yang menghadap  ke arah  mata angin. Pada  bagian dinding  segitiga penutup gonjong  di keempat sisinya terdapat hiasan ukiran dinding berupa motif hiasan  Minangkabau, Belanda and Cina . Antara atap susun ketiga dan keempat terdapat ruangan yang membentuk seperti bagian menara. Atap keempat ini merupakan atap teratas dan pada puncak  atasnya terdapat hiasan  berbentuk catra seperti  pada  bagian puncak stupa.

3    Batu Sandaran  Puti
Objek Wisata ini berada di Nagari Sabu   tepatnya di pinggir Jalan  Raya Batusangkar –Padang dengan Luas Objek  4 x 3 M dengan status tanah/kepemilikan  Milik Nagari. Menurut cerita  batu ini adalah tempat peristirahatan puti-puti dari kerajaan Pagaruyung yang datang ke daerah batipuh waktu itu.  Keganjilan dari Batu ini yaitu sandaran dan lantainya bersenyawa, artinya  tidak terpisah di batu ini kalau malam hari terlihta seolah –olah ada orang  duduk di tempat ini , tetapi setelah  didekati tidak ada orang disana.

Objek Wisata Pamandian  berada di Lubuk Bauk Batipuh Baruh. Objek ini merupakan objek  wisata sejarah  dengan kepemilikan/status tanah adalah Milik Nagari.
Pamandian  Tuan adalah tempat mandi Tuang Gadang Batipuh , disini terdapat juga beberapa objek  wisata  yang mempu nyai bukti sejarah seperti Banda  Kudo Tuan gadang , batu Kerbau , dll. Pda daerah ini juga
terdapat  sebuah surau tuo yang dikenal dengan Surau lubuak bauk.

4   Batu Sandaran Rajo
Batu Sandaran Rajo berada di Nagari Sabu  yang kepemilikannya oleh Nagari.Batu Sandaran Rajo  ini terletak di Pinggir Jlan  raya Padang –Batusangkar. Objek wisata ini  belum diolah secara terpadu dan hanya merupakan bukti sajarah .  batu ini merupakan tempat rajo bersandar dan istirahat etika  dalam perjalan pulang dari Jawa dan disini dulunya terdapt juga pohon baringin  yang batangnya  tumbuh melingkar pangkal dan pucuknya ketanah, namun pohon tersebut sudah mati.

5   Makam Pahlawan
Makam pahlawan ini berada di nagari Tanjung barulak, yang merupakan wisata sejarah.  Makam  berad di dekat masjid yang bernama Suhada dan disamping masjid ini  terdapt 12 makam pejuang  Tanjung Barulak  yang gugur dlam pertempuran melawan penjajah Belanda yaitu pejuang  Beruang Hitam di Bukit Pella

6   Megalit Gunung Bungsu
Megalit Gunung Bungsu berada di  Pincuran VII, batipuh  dengan luas objek 50 x25 M dengan kepemilikan nagari. Situs ini merupakan makam-makam dengan nisan menhir tanpa pengerjaan. Keletakannya berada pada bentang lahan yang dikanan kirinya (utara-selatan dimanfaatkan  sebagai lahan  persawahan  pendudukdengan jumlah menhirnya 273 buah. Pada situs ini juga terdapat satu makam yaitu makam inyiak Gantiang yang dianggap sebagai nenek moyang masyarakat setempat. Makam ini masih dikeramatkan dan sering diziarahi. Eksvasi yang pernah dilakukan  pada situs ini  dibulan Mei 1993 menunjukan bahwa situs ini di bulan Mei 1993 merupakan situs Islam awal. Sekitar akhir abad XVII sampai akhir abad XVIII M. Ssisi  sebelah selatan situs dibelah oleh jalan kampung. Sebelah timur dijadikan ladang cabe dan sebelah barat di tanami pisang dan jeruk oleh penduduk.  

orang tuanya Syech Abdul Majid di belakang surau/perguruan Syech Abdul Manan yang sekarang menjadi TPA/TPSA Pincuran Talang Panjang Alam  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar