Potensi Objek Wisata di Kecamatan
Batipuh
Goa Gunung Bungsu
Goa Gunung Bungsu ini berada di Nagari Pitalah , yang merupakan objek
wisata sejarah dengan status kepemilikan Nagari.
Gunung bungsu mempunyai
sebuah goa, menurut ceritanya. Goa ini merupakan peninggalan sejarah berupa batu yang
menyeruoai manusia. Binatang dan
peralatan dapur seperti periuk dan
bermacam-macam peralatan dapur
lainnya yang sudah menjadi batu . Konon legendanya bahwa terjadi aibat
sumpah seorang ibu terhadap anaknya yang durhaka. Menurut kepercayaan masyarakat disekitar Gunung Bungsu sampai sekarang, jika salah satu batu dari
Gunung Bungsu bertanda ada yang akan meninggal dan batu yang jatuh
tersbeut dipakai untuk batu nisannya . Kawasan puncak Gunung Bungsu ini
mempunyai daya tarik wisata yang cocok
dijadikan objek wisata Panorama
Alam.
2 Surau Lubuak Bauak
Objek Wisata ini,
berada di Lubuk Bauk Batipuh Baruh.
Luas Objek ini ± 264, 5 M (Luas Surau 13
x 10,7 M) Surau ini merupakan bangunan mesjid kuno dengan bahan atapnya dari seng.
Dinding-dindingnya polos tanpa hiasan (ukiran). Atapnya terdiri dari empat susun ketiga merupakan atap gonjong yang menghadap ke arah
mata angin. Pada bagian
dinding segitiga penutup gonjong di keempat sisinya terdapat hiasan ukiran
dinding berupa motif hiasan Minangkabau,
Belanda and Cina . Antara atap susun ketiga dan keempat terdapat ruangan yang
membentuk seperti bagian menara. Atap keempat ini merupakan atap teratas dan
pada puncak atasnya terdapat hiasan berbentuk catra seperti pada
bagian puncak stupa.
3 Batu Sandaran Puti
Objek Wisata ini berada di Nagari Sabu tepatnya di pinggir Jalan Raya Batusangkar –Padang dengan Luas
Objek 4 x 3 M dengan status
tanah/kepemilikan Milik Nagari. Menurut
cerita batu ini adalah tempat peristirahatan
puti-puti dari kerajaan Pagaruyung yang datang ke daerah batipuh waktu
itu. Keganjilan dari Batu ini yaitu
sandaran dan lantainya bersenyawa, artinya
tidak terpisah di batu ini kalau malam hari terlihta seolah –olah ada
orang duduk di tempat ini , tetapi
setelah didekati tidak ada orang disana.
Objek Wisata Pamandian
berada di Lubuk Bauk Batipuh Baruh. Objek ini merupakan objek wisata sejarah dengan kepemilikan/status tanah adalah Milik
Nagari.
Pamandian Tuan
adalah tempat mandi Tuang Gadang Batipuh , disini terdapat juga beberapa
objek wisata yang mempu nyai bukti sejarah seperti
Banda Kudo Tuan gadang , batu Kerbau ,
dll. Pda daerah ini juga
terdapat sebuah
surau tuo yang dikenal dengan Surau lubuak bauk.
4 Batu Sandaran Rajo
Batu Sandaran Rajo berada di Nagari Sabu yang kepemilikannya oleh Nagari.Batu Sandaran
Rajo ini terletak di Pinggir Jlan raya Padang –Batusangkar. Objek wisata
ini belum diolah secara terpadu dan
hanya merupakan bukti sajarah . batu ini
merupakan tempat rajo bersandar dan istirahat etika dalam perjalan pulang dari Jawa dan disini
dulunya terdapt juga pohon baringin yang
batangnya tumbuh melingkar pangkal dan
pucuknya ketanah, namun pohon tersebut sudah mati.
5 Makam
Pahlawan
Makam pahlawan ini berada di nagari Tanjung barulak, yang
merupakan wisata sejarah. Makam berad di dekat masjid yang bernama Suhada dan
disamping masjid ini terdapt 12 makam
pejuang Tanjung Barulak yang gugur dlam pertempuran melawan penjajah
Belanda yaitu pejuang Beruang Hitam di
Bukit Pella
6 Megalit Gunung Bungsu
Megalit Gunung Bungsu berada di Pincuran VII, batipuh dengan luas objek 50 x25 M dengan kepemilikan
nagari. Situs ini merupakan makam-makam dengan nisan menhir tanpa pengerjaan.
Keletakannya berada pada bentang lahan yang dikanan kirinya (utara-selatan
dimanfaatkan sebagai lahan persawahan
pendudukdengan jumlah menhirnya 273 buah. Pada situs ini juga terdapat
satu makam yaitu makam inyiak Gantiang yang dianggap sebagai nenek moyang
masyarakat setempat. Makam ini masih dikeramatkan dan sering diziarahi. Eksvasi
yang pernah dilakukan pada situs
ini dibulan Mei 1993 menunjukan bahwa
situs ini di bulan Mei 1993 merupakan situs Islam awal. Sekitar akhir abad XVII
sampai akhir abad XVIII M. Ssisi sebelah
selatan situs dibelah oleh jalan kampung. Sebelah timur dijadikan ladang cabe
dan sebelah barat di tanami pisang dan jeruk oleh penduduk.
orang tuanya Syech Abdul Majid di
belakang surau/perguruan Syech Abdul Manan yang sekarang menjadi TPA/TPSA
Pincuran Talang Panjang Alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar